Lompat ke isi

Beksan Tunggak Pamungkas

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Beksan Tunggak Pamungkas merupakan tarian yang bersumber dari sejarah perjuangan Pangeran Mangkubumi dalam melawan penjajahan Belanda. Tarian ini terinspirasi dari peristiwa pertempuran yang dilakukan oleh Pangeran Mangkubumi dan pasukannya dalam melawan penjajahan Belanda di daerah Tidar.[1]

Pada pertempuran tersebut Pangeran Mangkubumi hampir tertangkap musuh, namun karena berlindung di belakang tonggak kayu sehingga bisa terselamatkan. Sunaryadi Maharsiwara adalah orang yang telah menggubah tarian ini. Selain Beksan Tunggak Pamungkas, tarian lain seperti pada lampen beksa Dewi Naga Rasa Tunggal juga merupakan tarian yang menggambarkan kegigihan, kehebatan, dan keuletan prajurit Mangkubumi saat berlatih perang.[1]

Perkembangan gerak dalam tarian ini didasarkan pada ragam gerak yang ada pada beksan Guntur Segoro yaitu terutama pada ragam kambeng dan gerak bapang yang ada pada kawung jajar.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b "Beksan Tunggak Pamungkas". Kemdikbud. 2010. Diakses tanggal 17 Maret 2019.